Minggu, 04 Januari 2009

kamar kecil

Selasa, 30 Desember 2008, waktu tidak begitu ingat


sehabis sekitar 1,5 sampai 2 jam, perjalanan dari gambir menuju pelabuhan merak

dari gambir sekitar pukul 10 malam (mungkin lewat)

perjalanan aku tempuh dengan menumpang bus damri

dan, sialnya aku duduk di sebelah cewek (kenapa sial?)

yang (maaf) bau nya minta ampun, bau badan yang menyengat

walau bau itu tidak selalu melewati hidung ku...


sesampainya di kapal ro-ro...

aku turun dari bus, berharap dapat tempat duduk di kapal

daripada duduk disebelah yang bau

dan tidak bisa tidur..

lagipula aku ingin buang air kecil


sesampai di atas..

aku langsung mencari kamar kecil..

ternyata tidak ada satu pun tanda2 adanya kamar kecil

setelah bolak balik dan sempat bertanya ke anak buah kapal

atau siapapun orang itu..

aku akhirnya menemukan kamar kecil untuk pria

tapi, sialnya (lagi2), di depan kamar kecil itu terpasang tali yang

menghalangi jalan masuk ke kamar kecil tersebut

mungkin, rusak atau apalah..

setelah naik turun, bolak balik, mungkin orang2 mengira aku

mencari perhatian atau apalah...

kamar kecil tetap tidak bisa aku temukan..


akhirnya aku masuk ke ruangan kelas VIP

dan senangnya karena di dalam ruangan kelas itu ada kamar kecil

khusus penumpang kelas VIP, yang rela bayar Rp10 ribu cuma sekedar

meluruskan kaki, duduk di meubel, tidur, nonton dvd, atau apalah..


astaga..

bahkan kamar kecil pun menjadi hak istimewa mereka2 yang berduit

kenapa kamar kecil tidak disediakan disetiap ruangan kelas

entah itu kelas teri, paus, betok atau kakap atau apalah..


bagaimana bisa mereka membiasakan diri untuk hidup sehat

tidak buang air sembarangan, tidak buang sampah sembarangan

karena fasilitas untuk membuang saja tidak disediakan..


ampun..

nama kapal ro-ro itu adalah KMP Bahuga Jaya Panjang





Tidak ada komentar:

Posting Komentar