Selasa, 30 Desember 2008, waktu tidak begitu ingat
sehabis sekitar 1,5 sampai 2 jam, perjalanan dari gambir menuju pelabuhan merak
dari gambir sekitar pukul 10 malam (mungkin lewat)
perjalanan aku tempuh dengan menumpang bus damri
dan, sialnya aku duduk di sebelah cewek (kenapa sial?)
yang (maaf) bau nya minta ampun, bau badan yang menyengat
walau bau itu tidak selalu melewati hidung ku...
sesampainya di kapal ro-ro...
aku turun dari bus, berharap dapat tempat duduk di kapal
daripada duduk disebelah yang bau
dan tidak bisa tidur..
lagipula aku ingin buang air kecil
sesampai di atas..
aku langsung mencari kamar kecil..
ternyata tidak ada satu pun tanda2 adanya kamar kecil
setelah bolak balik dan sempat bertanya ke anak buah kapal
atau siapapun orang itu..
aku akhirnya menemukan kamar kecil untuk pria
tapi, sialnya (lagi2), di depan kamar kecil itu terpasang tali yang
menghalangi jalan masuk ke kamar kecil tersebut
mungkin, rusak atau apalah..
setelah naik turun, bolak balik, mungkin orang2 mengira aku
mencari perhatian atau apalah...
kamar kecil tetap tidak bisa aku temukan..
akhirnya aku masuk ke ruangan kelas VIP
dan senangnya karena di dalam ruangan kelas itu ada kamar kecil
khusus penumpang kelas VIP, yang rela bayar Rp10 ribu cuma sekedar
meluruskan kaki, duduk di meubel, tidur, nonton dvd, atau apalah..
astaga..
bahkan kamar kecil pun menjadi hak istimewa mereka2 yang berduit
kenapa kamar kecil tidak disediakan disetiap ruangan kelas
entah itu kelas teri, paus, betok atau kakap atau apalah..
bagaimana bisa mereka membiasakan diri untuk hidup sehat
tidak buang air sembarangan, tidak buang sampah sembarangan
karena fasilitas untuk membuang saja tidak disediakan..
ampun..
nama kapal ro-ro itu adalah KMP Bahuga Jaya Panjang