Sabtu, 27 Desember 2008

tiket

sabtu, 27 desember, gambir, jakarta

waktu baru menunjukkan pukul 11.30
seharusnya loket pembelian tiket damri ke lampung masih buka
memang buka
tidak ada tanda loket ditutup
tapi tidak ada petugas di dalamnya
setahuku waktu istirahat makan siang dimulai pukul 12.00
mungkin mereka punya peraturan sendiri
jadi, aku harus menunggu sampai petugas datang ke loket

10 menit berlalu

ada calon pembeli lain yang langsung datang ke depan loket
aku mencoba melihat apakah memang petugas sudah datang
ternyata memang belum
orang tersebut masih berdiri di depan loket

lalu muncul orang kedua yang berdiri dibelakang orang pertama
aku malas berdiri untuk antri
nanti saja lah
lagipula petugas loket belum datang

nah...
datang seorang ibu yang berperwakan besar
membawa kunci
berpakaian merah
pasti itu petugas loketnya
dan, ternyata memang benar

syukur akhirnya aku bisa membeli tiket untuk pulang ke lampung

datang orang ketiga yang berdiri mengantri

nanti sajalah..
lagipula aku tidak terburu-buru

tiga orang calon pembeli tiket
paling cuma butuh 2 sampai 3 menit

ternyata 1 orang membutuhkan 3 menit untuk membeli tiket
lama sekali pelayanan mereka

akhirnya setelah orang ketiga berada di depan loket
aku bangkit berdiri untuk mengantri

pas giliran ku

"tiket eksekutif ke lampung tanggal 30 masih ada, bu?"
"hari senin tanggal 29?"
"bukan, tanggal 30."
"tanggal 30 hari selasa."
"oke...."
"berangkat malam atau pagi?"
"malam.."

oppss..
si ibu mulai menulis tiket
aku melihat nominal tiket sebesar Rp115 ribu
pasti salah
itu harga tiket kelas bisnis

"bu, saya mau beli tiket yang eksekutif.."
"la.. si bapak ngomong sepotong-sepotong"
"tadi saya sudah bilang tiket eksekutif.."

si ibu sepertinya marah
dan mulai membanting buku catatannya

yang salah itu aku atau dia
bicaraku yang tidak terdengar atau
pendengaran dia yang salah....

hidup

tujuan anda adalah apa yang anda katakan sebagai tujuan anda
misi anda adalah misi yang anda berikan pada diri sendiri
hidup anda adalah hidup yang anda ciptakan
dan tidak seorang pun berhak menghakiminya
sekarang atau selamanya

dikutip dari buku the secret oleh rhonda byrne
hal 211-212
(tanpa ijin tentunya)

tapi inti nya adalah:
hidup di tangan kita
kita berhak melakukan apa saja dengan hidup kita
susah, senang
semua kita yang menentukan
bukan orang lain

Minggu, 21 Desember 2008

Kata Maaf

maaf,
untuk hal-hal yang seharusnya aku lakukan
tapi tidak aku lakukan
untuk hal-hal yang seharusnya tidak aku lakukan
tapi aku lakukan
maaf,
untuk hal-hal yang aku katakan
yang seharusnya tidak aku katakan
untuk hal-hal yang seharusnya tidak aku katakan
tapi aku katakan
maaf,
kalau kata maaf baru tertulis
ketika papa sudah tidak bisa membaca lagi
maaf,
adalah kata terakhir yang aku ucapkan
dalam hati
ketika peti mati ditutup
maaf,
kalau kata maaf tidak pernah terucap
semua hanya dalam hati
semua sudah terlambat
maaf,
untuk kata maaf yang ditulis berulang-ulang
namun tidak pernah sungguh-sungguh terucap.